MotoGP 2013 yang menyisakan enam seri, bakal makin memanas. Jelang seri ke-13 (GP San Marino) di Misano World Circuit Marco Simoncelli, mulai Jumat (13/9/2013), Honda dan Yamaha sama-sama punya sejarah manis dan saling adu optimisme. Tensi pun tinggi, karena para pemuncak klasemen berpeluang menang. Jika diliat karakter sirkuit, Misano ”milik” Honda.
Lintasan sepanjang 4,2 km dengan 16 tikungan itu butuh kelincahan sepeda motor termasuk torsi. Tak butuh power berlebih di sini, yang penting adu akselerasi. Pebalap dituntut ”menari-nari” di tikungan kanan kiri yang tajam. Belum lagi lebar sirkuit cuma 14 meter dan cukup menyulitkan.
Lintasan sepanjang 4,2 km dengan 16 tikungan itu butuh kelincahan sepeda motor termasuk torsi. Tak butuh power berlebih di sini, yang penting adu akselerasi. Pebalap dituntut ”menari-nari” di tikungan kanan kiri yang tajam. Belum lagi lebar sirkuit cuma 14 meter dan cukup menyulitkan.
Kondisi tersebut, jelas membuat duo Repsol Honda dijagokan. Kendati demikian, patut dikhawatirkan adalah Marc Marquez yang masih berkutat dengan fisioterapi bahu kiri. Karakter sirkuit yang banyak ”menahan” tentu butuh kekuatan, terutama bahu. ”Yang penting pengereman dan permainan tikungan saat membalap di Misano. Tapi saya optimis tidak ada masalah pada bahu saya,” yakinnya.
Dani Pedrosa juga merasa yakin mampu menantang rekan setim. Dikatakan, Misano butuh teknik dan ketahanan fisik. Hanya kini masalahnya adalah teknis, seperti setelan suspensi dan mendapat grip yang pas.
Sejarah Rossi
Optimisme ganda juga dirasakan Valentino Rossi. Peraih juara dunia MotoGP tujuh kali itu punya sejarah manis di Misano. Bersama Yamaha, dirinya pernah menang dua kali. Bahkan ketika terseok bersama Ducati tahun lalu, Vale bisa mencuri runner up. Plus, disaksikan pendukung yang dipastikan bakal banyak, karena letak Misano tak jauh dari kampung halamannya, Tavullia.
”Saya selalu cepat di sana, apalagi bersama Yamaha. Saya akan melakukan yang terbaik bersama tim,” ujar legenda hidup MotoGP itu.
Tak kalah menarik adalah perjuangan Jorge Lorenzo untuk membuntuti Marquez. Mau tak mau pemilik nomor 99 itu harus menang jika ingin terus mendekat dan mempertahankan gelar juara. Dia bilang kalau saat ini kondisi fisik dan mentalnya sedang fit dan siap melibas siapa pun. ”Kekurangan kami sekarang hanya pada top speed,” ujarnya.
Tapi Misano tak butuh top speed. Bisa jadi Lorenzo ingin merendah di tengah kondisinya yang siap menang. Jangan lupa potensi Cal Crutchlow yang ingin comeback, Alvaro Bautista yang mulaitune in, dan potensi terpendam Stefan Bradl.
Sumber:
crash.net, autosport,motgp
Editor : Aris F. Harvenda